JAKARTA - Siklon Tropis Khanun terpantau di Laut Filipina utara Papua. Fenomena ini bakal berdampak terjadinya hujan lebat dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia timur. Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini.
“Siklon Tropis Khanun terpantau berada di Laut Filipina sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum 35 knots dan tekanan udara minimum 1000 hPa,” ungkap BMKG, dikutip Sabtu (29/7/2023).
Apa Itu Siklon Tropis Khanun?
Melansir dari wikipedia, pada 12 Juli 2012, sekelompok besar badai dikaitkan dengan inti dingin depresi membentuk daerah tekanan rendah lemah di barat laut Guam. Kemudian, 13 Juli inti dingin depresi terpisah dengan inti hangat depresi, dan konveksi inti hangat depresi mulai terorganisasi, mendorong JMA untuk meningkatkan kategori badai menjadi depresi tropis akhir 14 Juli.
Awal 15 Juli, JTWC mengeluarkan TCFA pada badai, dan meningkatkan kategori badai menjadi depresi tropis hari itu. Pada 16 Juli, JMA meningkatkan kategori badai menjadi badai tropis dan menamakannya Khanun.
Pada hari yang sama, JTWC meningkatkan kategori Khanun menjadi badai tropis; juga, PAGASA menamakannya Enteng karena badai secara singkat melewati sudut wilayah Filipina. Akhir 17 Juli, kategoti badai Khanun ditingkatkan JMA menjadi badai tropis gawat, ketika inti Khanun melewati Okinoerabujima.
Pada 18 Juli, JMA menurunkan kategori Khanun menjadi badai tropis pada selatan-barat daya Jeju. Pada 18 Juli 17:00 (UTC), Khanun membuat pendaratan di Kota Mokpo Korea Selatan sebagai badai tropis, dan segera membuat transisi menjadi luar tropis yang berada di atas Korea, karena melemah menjadi depresi tropis. Pada 22 Juli badai hilang sepenuhnya.
Terjang Korea
Badai Tropis Khanun merupakan siklon tropis pertama yang berdampak langsung di Korea pada Musim taifun Pasifik 2012. Sejak Musim taifun Pasifik 2010. Badai ini adalah badai bernama ke-8, badai tropis gawat yang ke-3, dan secara keseluruhan, siklon tropis ke-13 yang dimonitor oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA) sepanjang 2012.
Khanun juga merupakan badai tropis pertama yang memasuki daratan Korea pada 2012. Khanun berarti "Nangka" di Thailand. Sebanyak dua penerbangan internasional Incheon ke Manila di Korea dibatalkan sebelum badai memasuki daratan pada 18 Juli.
Pembatalan dunia penerbangan terus berlanjut, sekitar 90 penerbangan yang dijadwalkan menuju Jeju dan selatan kota Pohang, serta 115 perjalanan feri menuju pulau-pulau selatan dibatalkan.
Saat Khanun membuat lintasan ke wilayah pusat di sepanjang pantai barat dari resor selatan pulau Jeju, hujan deras dan angin kencang menyebabkan bagian rumah runtuh di Provinsi Gyeongsang Utara. Seorang wanita tua berumur 83 tahun tewas.
Kemacetan terjadi karena hujan dan banjir di jalan-jalan. Hantaman bagian selatan Korea Selatan semalam dari akhir 18 Juli sementara meninggalkan 26.000 rumah tanpa listrik dan menyebabkan kerugian yang besar.
Badai sudah mengeluarkan hujan 97,5 milimeter di Suncheon, Provinsi Jeolla Selatan, 53,4 milimeter di Jeju, dan 37,5 milimeter di Seoul pada pukul 6 pagi. Kantor cuaca setempat mengatakan, untuk mengontrol tingkat air, Korea Utara telah mengeluarkan air dari Dam Hwangang, terletak dekat perbatasan dengan Korea Selatan, sejak Rabu siang, mendorong warga Korea Selatan berkemah untuk mengungsi. Tidak ada kerusakan dari pelepasan air telah dilaporkan sejauh ini.
Sementara media pemerintah melaporkan di Korea Utara sedikitnya tujuh orang tewas di Provinsi Kangwon. Kemudian, ditambah kematian kedelapan dilaporkan di tempat lain.
Badai menyebabkan kerusakan yang signifikan, menghancurkan 650 rumah tinggal, 30 bangunan umum, kereta api, jalan, jembatan, dan berbagai sistem. Banjir juga menggenangi hampir 3.870 rumah, meninggalkan lebih dari 16.250 orang kehilangan tempat tinggal.
Pada 29 Juli, pemerintah Korea Utara mengungkap korban tewas di negara itu menjadi 88 orang, dengan tambahan 134 terluka. Korban terbanyak berada di dua daerah di Provinsi Pyongan Selatan.
Sedikitnya 63.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir, sementara lebih dari 30.000 hektare lahan untuk tanaman tumbuh terendam air dan akan menambah kekhawatiran kelaparan parah di negara ini. Tiga ratus bangunan umum dan 60 pabrik rusak selama badai.
Pada 31 Juli, staf PBB mengunjungi tempat yang dilanda banjir di daerah Selatan Pyongan dan propinsi Kangwon. Hujan deras terus berlanjut sepanjang tepi barat negara itu, termasuk ibu kota Pyongyang.
Peringatan BMKG
BMKG menyebutkan, Siklon Tropis Khanun terpantau berada di Laut Filipina sebelah utara Papua, dengan kecepatan angin maksimum 35 knots dan tekanan udara minimum 1000 hPa, pada hari ini, Sabtu 29 Juli 2023.
Diperkirakan Siklon tropis tersebut meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Barat - Barat Laut.
Sistem ini, kata BMKG, juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin(konvergensi) dari Perairan Utara Maluku Utara hingga Laut Filipina, dari Perairan Utara Papua hingga Laut Filipina,dan dari Filipina hingga Laut Filipina.
“Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dan daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di sekitar Samudra Pasifik utara Maluku Utara dan utara Papua Barat,” kata BMKG.
Berikut dampak cuaca akibat Siklon Tropis Khanun berupa gelombang laut dengan tinggi 1.25 hingga 2.5 meter:
- Laut Maluku
- Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro
- Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud
- Perairan utara Halmahera
- Laut Halmahera
- Perairan utara Jayapura hingga Sarmi
- Perairan Sorong bagian selatan
- Perairan Misool
- Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
Hujan sedang hingga lebat
- Kalimantan Utara
(Arief Setyadi )