JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengencarkan hilirisasi industri. Upaya itu mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar hilirisasi industri mampu menjadikan Indonesia menjadi negara mandiri di bidang ekonomi.
"Itu lho sudah ada contohnya, ayo kita kerjakan. Dan kita akan menjadi bangsa yang mandiri dalam bidang ekonomi," ujar Ganjar dalam keterangannya dikutip, Selasa (1/8/2023).
Adapun Jokowi yang hadir dalam Pengukuhan Pengurus DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 di Jakarta Pusat pada Senin 31 Juli 2023, sempat menyampaikan, nilai ekspor produk nikel dari hasil hilirisisasi mencapai USD33,81 miliar atau Rp504,2 triliun pada 2022. Setidaknya mengalami kenaikan 745 persen dari nilai ekspor 2017.
Indonesia juga merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada 2022 berdasarkan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Adapun Produksi nikel di dunia diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton pada 2022.
Dibanding 2021, jumlah tersebut mengalami peningkatan 20,88 persen. Pada 2021 hanya sebanyak 2,73 juta metrik ton. Sehingga Indonesia menjadi penghasil nikel nomor satu dengan total produksi diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48 persen dari total produksi nikel global sepanjang tahun lalu.
Selain itu, cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022 dimiliki Indonesia dengan angka 21 juta metrik ton. Dari sini tercatat, Indonesia menyumbang 21 persen dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu.
Jokowi menyebutkan, dalam membangun hilirisasi industri, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar. Itu terlihat dari proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai USD545,3 miliar atau Rp8.128 triliun.
Optimisme yang disampaikan Jokowi membuat Ganjar semaki meyakini, bahwa Indonesia mampu menjadi negara yang berdaulat di bidang ekonomi. "Jadi banyak yang bisa kita hilirisasi dan dimulai dair nikel ini kita bisa punya nilai tambah yang cukup tinggi," pungkas Ganjar.
(Arief Setyadi )