“Tidak ada proses perdamaian di Timur Tengah. Jika itu terjadi di masa depan, kenapa China tidak dilibatkan bersama negara-negara lain?.” tambahnya.
Mengenai klaim baru-baru ini tentang upaya normalisasi antara Israel dan Arab Saudi, Maliki menekankan bahwa Arab Saudi menganut solusi dua negara sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel, termasuk mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Kami berharap Arab Saudi akan mempertahankan pendiriannya dan tidak menyerah pada tekanan apa pun. Kami ingin Arab Saudi mendengarkan kami, pemilik yang sah, dan berunding dengan kami tentang masalah ini," ujarnya.
Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel terhenti pada April 2014 karena berbagai faktor, termasuk langkah Israel untuk melanjutkan pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dan menolak solusi dua negara dengan Palestina.
Palestina menuding AS berpihak pada Israel dan bersikap bias dalam kelanjutan proses perdamaian yang macet antara kedua negara.
(Susi Susanti)