SEOUL - Sedikitnya 108 orang dirawat di rumah sakit (RS) karena sakit terkait cuaca panas di Jambore Pramuka Sedunia yang diselenggarakan di Korea Selatan (Korsel). Negara itu sedang mengalami salah satu musim panas dengan suhu tertinggi dalam tahun-tahun belakangan ini.
Seorang panitia acara itu mengatakan sebagian besar dari mereka telah pulih tetapi sedikitnya dua orang masih dirawat di rumah sakit lapangan hingga Kamis (3/8/2023) pagi.
“Untuk bersiap menghadapi lebih banyak lagi pasien dengan penyakit yang terkait cuaca panas, kami akan memasang lebih banyak AC untuk lima klinik. Sekarang ini sudah ada AC, tetapi kami merasa perlu lebih banyak lagi dalam cuaca panas seperti ini,” terang Choi Chang Haeng, Sekjen panitia penyelenggara Jambore, dikutip VOA.
Panitia, yang berencana melanjutkan kegiatan sambil menambah puluhan staf medis untuk bersiap menghadapi keadaan darurat lebih lanjut, tidak mengonfirmasikan usia dan rincian pribadi lainnya mengenai mereka yang sakit.
Upacara pembukaan Jambore pada Rabu (2/8/2023) malam diikuti lebih dari 40 ribu anggota pramuka, kebanyakan remaja, di sebuah lokasi perkemahan yang dibangun di tanah yang direklamasi dari laut di Buan, kota di bagian barat daya. Suhu di sana mencapai 35 derajat Celsius pada Rabu (2/8/2023).
Korea Selatan pekan ini meningkatkan peringatan mengenai cuaca panas ke level “serius” tertinggi untuk pertama kalinya dalam empat tahun ini sewaktu suhu di berbagai penjuru negara itu berkisar antara 33 hingga 38 derajat Celsius.
Kementerian Keamanan mengatakan sedikitnya 16 orang tewas karena penyakit terkait cuaca panas sejak 20 Mei lalu. Termasuk dua yang meninggal pada Selasa (1/8/2023).
(Susi Susanti)