Seorang juru bicara Pentagon menolak mengomentari status tawanan perang King, tetapi mengatakan prioritas departemen pertahanan adalah untuk membawanya pulang dan sedang bekerja untuk mencapainya melalui semua saluran yang tersedia.
"Tamtama King harus diperlakukan secara manusiawi sesuai dengan hukum internasional," kata juru bicara itu, sebagaimana dilansir Reuters.
Washington telah menyampaikan pesan itu dalam komunikasi pribadi ke Pyongyang, kata para pejabat AS, menambahkan bahwa komunikasi itu belum meminta status tawanan perang.
Amerika Serikat masih memiliki opsi untuk memanggil King sebagai tawanan perang. Seorang pejabat AS, berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim, mengatakan tidak ada keputusan akhir dan bahwa pandangan AS tentang status King dapat berkembang karena mempelajari lebih lanjut tentang kasusnya.
Departemen Luar Negeri merujuk permintaan komentar ke Pentagon. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.