Dipimpin oleh Nigeria, beberapa negara anggota blok ECOWAS telah menyusun rencana perang dan sedang mempersiapkan invasi ke Niger. Namun, anggota parlemen di Nigeria telah mendorong Presiden Bola Tinubu untuk mencari solusi diplomatik sebelum mengirim pasukan Nigeria melintasi perbatasan.
Dua negara anggota ECOWAS, Mali dan Burkina Faso, telah menyatakan dukungan terhadap kudeta Niger. Kedua negara, yang merebut kekuasaan di tengah gelombang kerusuhan anti-Prancis selama dua tahun terakhir, telah menyatakan akan memperlakukan setiap invasi ECOWAS terhadap Niger sebagai deklarasi perang melawan mereka.
Bazoum telah menyerukan intervensi militer Amerika Serikat (AS), sementara junta dilaporkan telah meminta bantuan perusahaan militer swasta Rusia Wagner.
Baik Kremlin maupun Grup Wagner tidak mengomentari permintaan tersebut, dan meskipun Pimpinan Wagner Yevgeny Prigozhin sebelumnya menyatakan dukungan terhadap kudeta Niger, menyebutnya sebagai "pemberontakan rakyat yang dibenarkan melawan eksploitasi Barat."