Gereja tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis atau bahkan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis, tetapi Paus Fransiskus mendukung undang-undang sipil yang memberikan hak kepada pasangan sesama jenis di bidang-bidang seperti pensiun, asuransi kesehatan, dan warisan.
Ini mengajarkan bahwa ketertarikan sesama jenis tidak berdosa tetapi hubungan seks sesama jenis adalah sebuah dosa.
Sejak awal kepausannya, Fransiskus telah berusaha membuat Gereja lebih ramah dan tidak terlalu mengutuk, termasuk kepada anggota komunitas LGBT, tetapi tanpa mengubah ajaran yang mendesak mereka yang memiliki ketertarikan sesama jenis untuk menjadi suci.
Dalam satu acara selama perjalanan ke Portugal, dia memberi tahu orang banyak bahwa Gereja memiliki ruang untuk semua orang, "termasuk mereka yang melakukan kesalahan, yang jatuh atau berjuang", dan memimpin orang banyak dengan nyanyian "Todos, todos, todos!" (Semuanya, semuanya, semuanya!).