“Kami sangat prihatin karena analisis dan pertanyaan yang diajukan kepada anak tersebut ketika dia sudah pulih menunjukkan bahwa dia mengambil arakhnida dengan tujuan sederhana—bahwa dia ingin menjadi Spider-Man,” lanjutnya.
Ibu anak laki-laki itu membenarkan bahwa anaknya adalah penggemar berat Spider-Man, tetapi dia tidak tahu dia bisa melakukan sesuatu yang sangat berbahaya untuk benar-benar menjadi seperti pahlawan super Marvel itu. Untungnya, setelah mengidentifikasi spesies laba-laba, dokter memberikan anti racun yang tepat dan kondisi bocah itu menjadi stabil hanya 30 menit kemudian.
“Laba-laba hitam dengan punggung merah ini adalah janda hitam. Mereka tidak menyebabkan siapa pun menjadi Spider-Man—sebaliknya, mereka mempertaruhkan nyawa,” ujar Vásquez.
Kebanyakan orang yang digigit laba-laba Black Widow tidak mengalami komplikasi serius. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, gigitan beberapa spesies laba-laba ini mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh gangguan parah pada sinyal saraf dalam tubuh. Anak-anak kecil, orang tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang mendasarinya paling rentan terhadap komplikasi gigitan laba-laba jenis itu.
Sebelumnya, kasus yang sangat mirip terjadi pada 2020, ketika tiga anak laki-laki dari kota Bolivia Chayanta memprovokasi seekor laba-laba Black Widow ntuk menggigit mereka dengan tujuan yang tepat, untuk menjadi Spider-Men di kehidupan nyata.
(Susi Susanti)