Sebelumnya, Ela Lastari TKW asal Kampung Cikondang, Desa Tanjungkamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, mengaku akan membongkar jaringan calo yang memberangkatkannya ke Arab Saudi.
Ibu empat anak itu membenarkan semua keterangan yang disampaikan putri sulungnya, Anjani Pebriani (20), saat membuat surat pengaduan ke Polres Garut beberapa waktu lalu, terkait orang-orang yang memberangkatkannya ke Timur Tengah untuk bekerja dengan visa ziarah.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Enjang Tedi, mengatakan Ela Lastari menyampaikan hal sama berulang-ulang, terkait kesiapannya untuk bersikap kooperatif dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ia alami.
"Jadi sejak di bandara, lalu sewaktu kami satu mobil, dan kemudian disambut BP3MI Jawa Barat, Ela menyampaikan hal yang sama berulang-ulang. Intinya dia bersedia jika diperiksa lanjutan oleh polisi, terkait pelaporan yang disampaikan anak pertamanya ke Polres Garut beberapa waktu lalu," kata Enjang Tedi.
Dari pelaporan yang dilakukan anaknya dua bulan lalu, Ela Lastari diberangkatkan oleh suatu jaringan calo. Enjang Tedi menambahkan, dalam laporan itu sponsor yang memberangkatkan Ela Lastari adalah seseorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) lain yang bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, berinisial N, dan suaminya di Kecamatan Karangpawitan, Garut, berinisial D.
Sejauh ini, Enjang Tedi mengaku belum menerima informasi lebih kapan Ela Lastari akan dimintai keterangan oleh polisi.
"Karena baru satu hari tiba di Indonesia, mungkin masih dalam masa istirahat. Jika ke depannya akan ada panggilan, dari BP3MI pasti akan mendampingi," katanya.
(Angkasa Yudhistira)