UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis di Athena, pada Senin (21/8/2023) mengatakan Yunani akan melatih pilot Ukraina menggunakan jet tempur F-16.
Hal ini menyusul pengiriman jet tempur F-16 dari beberapa negara Uni Eropa (UE) ke Ukraina, seperti Belanda dan Denmark.
Zelensky mengatakan, selain pelatihan tersebut, Ukraina sangat berterima kasih atas paket pertahanan baru yang dijanjikan Yunani untuk Ukraina.
Zelensky juga mengatakan bahwa “perusahaan-perusahaan Yunani siap untuk mengambil bagian dalam pengangkutan biji-bijian Ukraina” dan negaranya mengandalkan hal ini karena pekerjaan restorasi pelabuhan Odesa sedang berlangsung.
Mitsotakis menekankan bahwa Yunani akan membantu membangun kembali Ukraina dengan fokus pada kota Odesa.
Zelensky juga mencatat bahwa Yunani telah bergabung dengan negara-negara G7 mengenai jaminan keamanan untuk Ukraina dan menandatangani deklarasi untuk mendukung integrasi Euro-Atlantik Ukraina.
Dalam kesempatan yang berbeda, Zelensky juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada parlemen Denmark atas dukungannya, termasuk janji untuk menyediakan jet tempur F-16 kepada Kyiv.
“Ketika kemanusiaan adalah nilai bagi Anda dan ketika nilai-nilai Anda sesuai dengan nilai-nilai negara lain, Anda pasti akan menemukan semua senjata yang diperlukan untuk membela diri seperti yang kami lakukan,” ujarnya, dikutip CNN.
“Saya berterima kasih, dari seluruh warga Ukraina, dari kami semua, terima kasih Denmark atas solidaritas Anda, terima kasih atas bantuan Anda, semua bantuan yang diberikan kepada Ukraina,” lanjutnya.
Presiden Ukraina juga memperingatkan sekutu-sekutunya di Eropa bahwa “semua tetangga Rusia berada di bawah ancaman jika Ukraina tidak menang.”
“Hukum internasional tidak akan dihidupkan kembali. Negara-negara demokrasi di dunia, masing-masing negara dapat menjadi sasaran baik rudal atau tentara bayaran atau destabilisasi,” katanya.
“Ukraina akan menang,” tambahnya.
Yurii Ihnat, juru bicara angkatan udara Ukraina, mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa jet tersebut “dapat mengubah jalannya peristiwa dan menyediakan apa yang paling kami butuhkan.”
Pejabat tersebut mengatakan bahwa superioritas udara Rusia merugikan upaya perang.
“Saat ini, delapan hingga sembilan jet tempur Rusia terbang bebas di wilayah pendudukan. Mereka menjatuhkan bom berpemandu dan meluncurkan rudal,” terangnya.
“Mereka tidak akan mampu melakukan hal ini dengan F-16 yang ada saat ini. Superioritas udara adalah kunci keberhasilan di lapangan,” lanjutnya.
Ia mengatakan kelompok pilot pertama di Denmark akan segera dilatih ulang menggunakan F-16. Kelompok pilot lain yang baru saja lulus akan berangkat ke Inggris untuk menyelesaikan program yang lebih panjang, yang akan memakan waktu hingga dua tahun.
Sebelumnya, pada Minggu (20/8/2023), PM Denmark Mette Frederiksen berjanji untuk menyumbangkan 19 pesawat F-16 ke Ukraina antara tahun ini dan tahun depan.
“Hari ini kami mengumumkan bahwa kami akan menyediakan 19 jet F-16 ke Ukraina, kami yakin jet tempur Denmark akan membantu melindungi langit Anda,” terangnya.
“Tujuan pengiriman ini adalah untuk melindungi Ukraina. Kami berencana untuk menyediakan jet menjelang tahun baru, sekitar enam unit, kemudian delapan unit pada tahun depan, dan kemudian lima unit lagi,” kata Frederiksen bersama Zelensky dalam konferensi pers bersama di pangkalan udara Skrydstrup di Denmark.
Masih di hari yang sama, PM Belanda Mark Rutte mengumumkan bahwa Belanda akan menyediakan pesawat F-16 kepada Ukraina.
(Susi Susanti)