JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiramkan 5,8 juta liter air untuk padamkan lebih 5 ribu hektar yang terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar).
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar menyebutkan luas lahan terdampak karhutla hingga Jumat (25/8/2023) mencapai 5.768,73 hektar.
Berdasarkan analisis potensi kemudahan terjadinya karhutla di Kalbar dalam dua hari ini 26 hingga 27 Agustus 2023 sebagian kecil wilayah teridentifikasi dengan tingkat sangat mudah terbakar, seperti wilayah Kayong Utara dan Ketapang.

Karhutla di Sampit, Api Terus Berkobar hingga Malam Hari
Sedangkan pada akhir Agustus hingga 1 September 2023, teridentifikasi hampir seluruh wilayah Kalbar menunjukkan potensi sangat mudah terbakar.
Pada Jumat kemarin (25/8), Satuan tugas udara melakukan teknologi modifikasi cuaca atau TMC dengan menebar bahan semai NaCl seberat 800 kg. Operasi TMC dilakukan dengan menggunakan pesawat berjenis Casa 212.
Menghadapi bahaya karhutla, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan seluruh sumber daya dari dinas terkait, masyarakat maupun dunia usaha untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dini.
BNPB telah menyiagakan sejumlah helikopter untuk mendukung pemerintah daerah dalam penanganan karhutla. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan mengatakan, pihaknya mengerahkan helikopter untuk patroli dan pengeboman air atau water-bombing.

BPBD: Karhutla di Jambi Capai 229 Hektare Sepanjang Tahun 2023
Tercatat 2 helikopter untuk patroli dan 3 untuk waterbombing yang dioperasikan dari Pontianak.
“Sedangkan 2 helikopter, masing-masing untuk patroli dan waterbombing digerakkan dari wilayah Ketapang,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).
Fajar menambahkan, setiap helikopter waterbombing tersebut berkapasitas 4.000 liter air yang dapat diangkut dalam ember mekanik.