Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Laporan Media Ungkap Kemungkinan Penyebab Kebakaran Hutan Hawaii

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 27 Agustus 2023 |16:07 WIB
Laporan Media Ungkap Kemungkinan Penyebab Kebakaran Hutan Hawaii
Foto: Reuters.
A
A
A

LAHAINA - Bencana kebakaran hutan yang menyebabkan ratusan orang tewas atau hilang pada awal bulan ini di Hawaii, Amerika Serikat (AS) mungkin disebabkan oleh kombinasi berbahaya antara angin kencang dan infrastruktur listrik yang “usang”, demikian dilaporkan Associated Press.

 BACA JUGA:

Api berkobar di pulau Maui dalam “barisan panjang dan rapi” ketika kabel listrik yang tidak berinsulasi mengenai rumput kering di bawahnya saat tertiup angin kencang, kata outlet media tersebut pada Sabtu, (26/8/2023) mengutip analisisnya sendiri terhadap video dan gambar dari kebakaran tersebut. Tiang-tiang listrik kayu yang menopang saluran-saluran tersebut rawan tumbang oleh angin tersebut karena banyak yang sudah ketinggalan jaman dan miring, tambah AP.

Bahkan ketika perusahaan utilitas di wilayah lain yang rawan kebakaran hutan dan badai berusaha untuk menutupi atau mengubur saluran listrik mereka, Hawaiian Electric Co. tetap mempertahankan bermil-mil kabel telanjang yang terkena cuaca angin pasat dan dedaunan lebat di Maui, kata kantor berita itu.

Banyak dari 60.000 tiang listrik milik perusahaan utilitas setempat dibangun dengan “standar yang sudah ketinggalan zaman pada 1960” dan sudah ramping serta tua, menurut deskripsi jaringan listrik perusahaan utilitas itu sendiri.

Hawaii Electric mengungkapkan dalam pengajuannya pada 2019 bahwa mereka terlambat dari jadwal dalam mengganti tiang-tiang kayunya yang sudah usang karena ada prioritas lain, dan pihaknya memperingatkan akan adanya “bahaya publik yang serius” jika tiang-tiang tersebut tumbang. AP menambahkan bahwa utilitas tersebut masih jauh dari memenuhi standar nasional 2002 yang menyerukan saluran listrik mampu menahan angin berkecepatan 105 mil per jam.

Kebakaran yang terjadi pada 8 Agustus menyebabkan setidaknya 115 orang tewas dan 388 orang hilang berdasarkan perhitungan terbaru. Peristiwa ini menandai kebakaran hutan paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad.

Hawaii Electric sudah menghadapi tuntutan hukum atas kemungkinan perannya dalam kebakaran tersebut, termasuk dugaan kegagalannya mematikan transmisi listrik ketika angin bertiup kencang dan tiang-tiang mulai tumbang.

“Fokus utama kami adalah memulihkan listrik bagi pelanggan kami, mendukung penduduk Maui dan mengembangkan rencana pemulihan jangka panjang,” kata perusahaan utilitas itu dalam sebuah pernyataan pekan lalu, sebagaimana dilansir RT. “Mengingat banyaknya pekerjaan yang kami lakukan, saat ini kami tidak dapat mengomentari setiap masalah tersebut.”

AP tidak merinci “prioritas lain” yang menjadi fokus Hawaii Electric dalam beberapa tahun terakhir, namun perusahaan utilitas di negara bagian tersebut telah meningkatkan pengeluaran untuk sumber energi terbarukan. Anggota parlemen negara bagian mengeluarkan undang-undang pada 2015 yang mengamanatkan bahwa perusahaan utilitas di Hawaii memperoleh 100% listrik mereka dari energi terbarukan pada 2045, yang merupakan peraturan pertama di negara ini.

Hawaii Electric berencana menghabiskan sekira USD190 juta untuk langkah-langkah perlindungan terhadap kebakaran hutan, namun dilaporkan bahwa pengerjaan proyek-proyek tersebut tidak akan dimulai sampai negara bagian menyetujui kenaikan tarif untuk menutup biayanya. Awal tahun ini, perusahaan utilitas tersebut memuji kemajuannya dalam meningkatkan kapasitas listrik terbarukan sebanyak lebih dari tiga kali lipat sejak 2010.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement