JAKARTA - Barron Trump merupakan putra bungsu pasangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mantan “First Lady” Melania Trump yang lahir pada 20 Maret 2006, setahun setelah pasangan ini menikah pada 2005.
Barron menghabiskan masa kecilnya di penthouse mewah milik keluarganya di New York City, lalu pindah ke Gedung Putih setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden AS.
Meskipun tumbuh besar di Gedung Putih, Barron hidup di luar sorotan publik.
Berbeda dengan anak-anak Trump yang lain, yaitu Ivanka, Donald Trump Jr, Eric, dan Tiffany, privasi Barron sangat dijaga bahkan setelah masa jabatan Trump berakhir.
Dari masa-masa awal pertumbuhannya di New York hingga kehidupannya di Gedung Putih, berikut ini adalah lima hal yang perlu diketahui tentang putra Donald Trump dan Melania Trump, Barron.
1. Donald Trump sendiri yang memilih nama “Barron”
Sebelum kelahiran putra bungsunya, Trump sendiri yang menyarankan nama “Barron” ia selalu menyukai nama tersebut. Melania juga ikut serta dalam pemilihan nama Barron, meskipun pada menit terakhir, Trump ingin mengubah nama putra bungsunya.
“Itu adalah nama yang selalu saya sukai tetapi saya tidak pernah berani menggunakannya. Saya memberikan ide itu kepada Melania dan pada akhirnya saya ingin menariknya kembali dan dia berkata, 'Kamu tidak bisa mengambilnya! Saya telah memanggilnya Barron saat dia berada di dalam perut saya dan Anda tidak dapat melepaskannya!',” kata Donald Trump dalam The Oprah Winfrey Show, sebagaimana dikutip dari PEOPLE.
2. Pernah bersekolah di New York, Maryland, dan Florida
Barron telah bersekolah di banyak sekolah bergengsi. Saat tinggal di New York City, dia terdaftar di Columbia Grammar and Preparatory School di Upper West Side, Manhattan.
Setelah ayahnya memulai masa jabatan presidennya pada Januari 2017, Barron tetap di N.Y.C. menyelesaikan tahun ajarannya. Kemudian pada Mei 2017, diumumkan bahwa Barron akan bersekolah di St. Andrew’s Episcopal School di Potomac, Maryland. Biaya sekolah Barron di St. Andrew sekitar USD40.000 per tahun atau setara dengan Rp611,38 juta.
Setelah masa jabatan presiden Trump berakhir pada 2021, diketahui bahwa Barron akan bersekolah di Oxbridge Academy di Palm Beach, Florida, di mana ia akan lulus dengan angkatan 2024.
3. Ajak teman-teman kelasnya melakukan karyawisata ke Gedung Putih
Selama tahun terakhir di Columbia Grammar and Preparatory School, Barron membawa sekira 80 siswa bergabung (bersama dengan guru dan agen Dinas Rahasia) dalam perjalanan ke Gedung Putih, di mana mereka bertemu dengan Donald Trump.
Rombongan itu bahkan berkeliling ke ibu kota negara, Washington D.C., dan bermalam di hotel sebelum kembali ke rumah.
4. Dibela mantan “First Daughter” Chelsea Clinton dan Jenna Bush Hager
Ketika ayahnya, Donald Trump, masih menjabat sebagai presiden AS, Barron harus menghadapi berbagai serangan di internet. Menanggapi hal tersebut, mantan “First Daughter” Chelsea Clinton beberapa kali men-tweet untuk meminta publik tidak mengkritik Barron.
“Sudah saatnya media dan semua orang meninggalkan Barron Trump sendirian dan membiarkan dia memiliki masa kecil pribadi yang layak dia dapatkan,” tulis Clinton dalam sebuah tweet sebagai tanggapan terhadap artikel negatif tentang Barron.
Jenna Bush Hager, mantan “First Daughter” lainnya, juga mengungkap bahwa serangan yang ditujukan untuk Barron adalah sesuatu hal yang “gila” karena bukan keputusan Barron ayahnya mencalonkan diri sebagai presiden.
5. Bisa berbicara bahasa Slovenia
Barron menguasai dua bahasa, ia berbicara dalam bahasa Inggris dan juga bahasa Slovenia atau bahasa asli ibunya, Melania. Sang ibunda mengatakan Barron berbicara dalam bahasa Slovenia ketika ia menelepon neneknya.
Meskipun Melania adalah pendukung Barron untuk berbicara dalam berbagai bahasa, ia sependapat dengan suaminya mengenai bahasa apa yang harus digunakan Barron di depan umum.
“Pendapat saya adalah semakin banyak bahasa yang Anda gunakan, semakin baik, tetapi ketika Anda datang ke Amerika, Anda berbicara bahasa Inggris,” ucap Melania dalam wawancaranya bersama PEOPLE.
(Rahman Asmardika)