Sebagai penghormatan terhadap sejarah sosio-politiknya yang kaya, dinding-dindingnya dipenuhi dengan potret tokoh-tokoh India dan Inggris terkemuka yang berkunjung selama bertahun-tahun, seperti Dadabhai Naoroji, anggota parlemen India-Inggris pertama, dan filsuf Bertrand Russell.
Selama bertahun-tahun, Klub ini menjadi “sumber air” yang populer tidak hanya bagi para imigran, tetapi juga orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk jurnalis dan berbagai kelompok serta asosiasi India-Inggris.
Jurnalis dan penulis Shrabani Basu ingat pernah mengunjungi restoran tersebut bersama sesama jurnalis pada tahun 1980-an. “Itu adalah salah satu dari sedikit tempat yang menyajikan makanan India dengan harga terjangkau di pusat kota London,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa India Club seperti “rahasia tersembunyi” kota ini, dan dia senang mengajak teman dan keluarga yang berkunjung dari India ke sana.
Smita Tharoor, seorang pembicara motivasi, mengatakan ayahnya Chandan Tharoor, yang merupakan salah satu anggota pendiri Klub, memiliki banyak cerita menyenangkan tentang tempat yang sering dia kunjungi saat masih bujangan, termasuk tentang "seorang wanita bar yang menolak untuk melayani. minuman untuk pria yang dia pikir sedang mabuk".
Ketika dia datang mengunjunginya di London bertahun-tahun kemudian, ayahnya membawanya ke Klub. Sejak itu, Ibu Tharoor juga menjadi pengunjung tetap.
“Setelah ayah saya meninggal, saya mengadakan acara di India Club untuk menghormatinya. Saya juga mengadakan ulang tahun suami saya yang ke-50 di sana,” katanya.
“India Club mempunyai tempat yang sangat spesial di hati kami, dan sangat menyedihkan melihatnya pergi. Kini, yang tersisa hanyalah kenangan,” ujarnya.
(Susi Susanti)