SEOUL - Korea Utara akan melengkapi beberapa kapal angkatan lautnya dengan senjata nuklir, kata pemimpin negara tersebut. Kim Jong-un juga berjanji menjadikan angkatan lautnya sebagai komponen utama penangkal nuklir Pyongyang.
Langkah itu diumumkan Kim saat dia berkunjung ke markas angkatan laut Korea Utara pada Minggu, (27/8/2023), dan mengatakan kepada para pelaut bahwa beberapa kapal akan segera dilengkapi dengan “senjata nuklir taktis” dan menjadi bagian dari “kekuatan nuklir negara”.
“Angkatan Laut kita harus memainkan peran terbesar dalam mempertahankan kedaulatan, martabat dan pembangunan serta kepentingan DPRK,” kata Kim, menurut transkrip pidato yang dirilis KCNA pada Selasa, (29/8/2023) pagi. DPRK adalah nama resmi dari Korea Utara.
“Mempertahankan keamanan negara hanya mungkin dilakukan dengan kekuatan angkatan laut yang siap sepenuhnya,” tambahnya sebagaimana dilansir RT.
Kim melanjutkan dengan menyatakan bahwa “imperialis Amerika Serikat (AS)” dan saingan regional lainnya menjadi “lebih panik dari sebelumnya,” mengutip beberapa putaran latihan militer gabungan antara Washington, Seoul dan Tokyo dalam beberapa bulan terakhir.
“Karena tindakan konfrontatif yang ceroboh dari AS dan kekuatan musuh lainnya, perairan di Semenanjung Korea telah direduksi menjadi tempat konsentrasi peralatan perang terbesar di dunia, perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir,” lanjut Kim, juga mengutip penempatan permanen aset nuklir AS di perairan sekitar semenanjung Korea.
Selain meningkatkan latihan, AS, Jepang, dan Korea Selatan telah memulai bentuk kerja sama militer lainnya selama setahun terakhir, termasuk berbagi informasi, proyek pertahanan rudal bersama, dan bahkan perencanaan nuklir bersama. Pyongyang telah berulang kali menuduh ketiga sekutunya merencanakan serangan terhadap Korea Utara, meskipun Washington menegaskan tindakan militer tersebut murni bersifat defensif.
(Rahman Asmardika)