LIMA - Sebuah makam kuno yang tak terganggu selama 3.000 tahun telah ditemukan selama penggalian di Peru utara, kata pihak berwenang. Kuburan itu berisi jasad Pendeta Pacopampa, julukan yang diberikan para para arkeolog sesuai dengan daerah dataran tinggi tempat ditemukannya.
Para peneliti menggali enam lapisan abu bercampur tanah hitam untuk mencapai kerangka Pendeta Pacopampa, yang disertai dengan dua segel dan persembahan suci lainnya.
Mereka menggambarkan temuan itu sebagai sesuatu yang penting.
Segel tersebut menunjukkan adanya cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang berstatus elite, kata Kementerian Kebudayaan Peru dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin proyek, Yuji Seki mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ukuran makam yang besar, dengan diameter hampir 2m dan kedalaman 1m, “sangat aneh,” begitu pula posisi jenazah yang berbaring telungkup dengan separuh tubuhnya. diluruskan dan kaki disilangkan.
“Saya pikir ini adalah pemimpin pada masanya,” tambahnya sebagaimana dilansir Reuters.
“Penemuan ini sangat penting karena dia adalah salah satu pendeta pertama yang mulai mengendalikan kuil-kuil di Andes utara negara itu,” kata Seki kepada kantor berita AFP.
Situs Pacopampa, 2.500 m di atas permukaan laut, mencakup sembilan bangunan upacara monumental dari batu yang diukir dan dipoles.
Mereka diperkirakan berasal dari sekitar 700 hingga 600 tahun SM.
Penggalian tersebut merupakan upaya bersama yang melibatkan para arkeolog dari Museum Nasional Etnologi di Jepang dan dari Universitas Nasional San Marcos di Peru.
(Rahman Asmardika)