“Kami menghitung ada 36 kawah di pagi hari setelah dua kali masuk… Pemandangan yang mengerikan,” katanya.
"Saya sedang duduk di tempat tidur sambil minum kopi dan tiba-tiba berada di bawah meja. Gelombang [ledakan] membuat saya terlempar dari tempat tidur,” lanjutnya.
Masyarakat di sekitar sini sudah hidup di bawah pendudukan Rusia selama enam bulan, dan banyak yang tidak ingin mengulanginya. Antonina Semenivna, 72 tahun, mengatakan dia akan mengambil risiko untuk tetap tinggal saat ini.
“Kemarin ada bom yang meledak,” katanya.
"Kami pikir itu terdengar seperti pesawat terbang, tapi kemudian terjadi ledakan. Andai saja [tentara Ukraina] bisa mengusir mereka. Tapi di sini mereka terus merayap dan merayap dan merayap,” terangnya.
Di sepanjang garis depan, yang terbentang dari Lyman hingga Kupiansk, kemajuan yang dicapai Rusia belum terlalu berarti.
Namun bagi Antonina dan tetangganya, mereka sangat berarti. Pengulangan tragedi perang yang kembali berakhir dengan terpisahnya keluarga Ukraina.
(Susi Susanti)