KARAWANG - Ribuan warga dari lima desa di Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur warga sudah kering kerontang dan tidak mengeluarkan air sedikit pun hingga warga tidak bisa memasak dan mandi seperti biasa.
Dalam satu bulan ke belakang, Pemkab Karawang sudah mengirim air bersih sebanyak 75 ribu liter air bersih untuk membantu warga setempat.
Menurut Sekretaris Kecamatan Tegalwaru, Jumria, kekeringan mulai dirasakan warganya satu bulan lalu. Sebanyak 5 desa yang mengalami kekeringan yaitu Desa Kutalanggeng, Cinta Langgeng, Cintalaksana, Cigunungsari dan Kutamaneh. Sumur warga tidak terdapat air karena mata air tidak mengalirkan air.
"Sumur warga sudah mengering padahal sudah digali hingga 100 meter tetap tidak mengeluarkan air," kata Jumria, Rabu (30/8/2023).
Jumria mengatakan, bencana kekeringan di 5 desa tersebut selalu mengalami kekeringan setiap tahunnya. Namun, untuk tahun ini dirasakan lebih parah karena sudah merata hingga ke setiap warga.
"Setiap tahun memang kekeringan di 5 desa itu, tapi tahun ini sudah semua tempat. Air sama sekali tidak ada sedikit pun hingga warga tidak bisa melakukan aktivitas," katanya.
Kekeringan bertambah parah karena di sepanjang aliran sungai desa juga mengering. Padahal, sebelumnya masih ada sedikit wilayah sungai yang masih menyimpan air.
"Ini kering sama sekali hingga tidak ada air sedikit pun yang bisa diambil warga. Padahal itu biasanya itu menjadi alternatif warga jika sumur kekeringan," katanya.
Jumria mengatakan, sudah menyampaikan masalah kekeringan ini kepada Pemkab Karawang agar mendapat bantuan. Pemkab Karawang merespons permohonan bantuan dengan mengirim air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan.
"Sampai sekarang sudah 15 tangki air dikirim ke setiap desa yang kekeringan. Bantuan air bersih juga mulai berdatangan dari pihak swasta," katanya.
(Arief Setyadi )