Kemudian, perkebunan juga turut menjadi sektor potensial dengan produk yang dapat dikembangkan melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, dan perkebunan besar swasta.
Produk perkebunan yang dikembangkan, antara lain karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, lada, nilam, kayu manis, kakao, kapuk, hingga aren.
Dari sektor perhutanan, Kabupaten Muara Enim memiliki area hutan hingga 382.960 hektar dari total keseluruhan wilayah seluas 9.140,50 Km.
Menurut hasil data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pada 2022, Kabupaten Muara Enim mencatat total investasi mencapai Rp13,1 triliun, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 8 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu Rp12,2 triliun.
Struktur investasi tersebut dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp10,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp2,6 triliun.
Hasil investasi 2022 berdampak positif bagi masyarakat karena berhasil menyerap tenaga kerja lokal mencapai 3.628 orang, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan.
Pencapaian tersebut menjadikan Kabupaten Muara Enim sebagai daerah realisasi investasi tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan.
Tidak hanya memiliki potensi ekonomi daerah yang menarik investor, pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah daerah berkomitmen kuat dalam mengembangkan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi lokal.
Hasil investasi pada 2022 berdampak positif bagi masyarakat karena berhasil menyerap tenaga kerja lokal mencapai 3.628 orang, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan.