Skandinavia telah menyaksikan serentetan pembakaran Alquran tahun ini.
Pada Juni, Momika membakar salinannya di luar masjid pusat Stockholm, saat umat Islam merayakan hari pertama Idul Adha – salah satu hari raya terpenting dalam kalender umat Islam.
Polisi Swedia telah memberikan izin kepada Momika untuk melakukan protes, sesuai dengan undang-undang kebebasan berpendapat yang mereka pegang teguh. Belakangan diketahui bahwa insiden tersebut sedang diselidiki karena hasutan kebencian.
Pada Januari, Rasmus Paludan, seorang politisi dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, membakar salinan Alquran di luar kedutaan Turki di Stockholm.
Bulan lalu, negara tetangganya, Denmark, yang juga mengalami beberapa kali pembakaran Alquran di depan umum, mengatakan pihaknya berencana melarang penodaan kitab suci di depan umum.
Swedia telah berjanji untuk mencari cara hukum untuk menghapuskan protes yang melibatkan pembakaran teks dalam keadaan tertentu.
(Rahman Asmardika)