“Staf yang terlibat tidak memiliki penjelasan bagaimana retraktor tersebut bisa berada di rongga perut, atau mengapa retraktor tersebut tidak teridentifikasi sebelum ditutup,” lanjutnya.
Retraktor luka Alexis adalah benda besar yang terbuat dari plastik transparan yang dipasang pada dua cincin. Biasanya diangkat setelah sayatan rahim ditutup pada operasi caesar dan sebelum kulit dijahit.
Karena merupakan benda yang "tidak tembus radio", maka benda tersebut tidak dapat dideteksi dalam pemindaian sinar-X.
Tim di Rumah Sakit Kota Auckland yang menangani wanita tersebut telah mengganti retraktor luka Alexis pertama yang mereka gunakan dengan yang lebih besar. Retraktor kedua inilah yang tertinggal di perut wanita tersebut.
Komisaris mencatat bahwa ini adalah kedua kalinya dalam dua tahun terakhir sebuah perangkat tertinggal di pasien rumah sakit di Auckland.
McDowell menegaskan rumah sakit seharusnya memiliki protokol yang efektif.
“Wanita tersebut mengalami rasa sakit dalam jangka waktu yang cukup lama setelah operasi hingga [retraktor] dilepas pada 2021. Saya menerima kekhawatirannya mengenai dampak hal ini terhadap kesehatan dan kesejahteraannya serta keluarganya,” lanjutnya.