WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) memperingatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un bahwa negaranya akan 'membayar harga tertentu' jika memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di perang Ukraina, pada Selasa (5/9/2023).
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa negosiasi senjata antara Korea Utara dan Rusia secara aktif mengalami kemajuan.
"Menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di medan perang untuk menyerang gudang gandum dan infrastruktur pemanas di kota-kota besar saat kita memasuki musim dingin, untuk mencoba menaklukkan wilayah milik negara berdaulat modern - ini tidak akan mencerminkan hal yang baik bagi Korea Utara, dan mereka akan membayar harga untuk hal ini di komunitas internasional," kata Sullivan kepada para wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dikutip Aljazeera.
Pernyataannya ini muncul setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson pada hari Senin, (4/9/2023), mengatakan bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong Un mungkin akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow bulan ini untuk merundingkan pemasokan senjata.
Di sisi lain, Kremlin menolak untuk memberikan komentar tentang klaim AS dan juga mengenai kemungkinan adanya pembicaraan langsung antara kedua pemimpin tersebut.
Dilansir dari India Today, Sullivan menduga bahwa Kim Jong Un berharap untuk melakukan diskusi mengenai senjata akan terus berlanjut dan bahkan “mungkin secara langsung”.
“Kami terus menekan basis industri pertahanan Rusia, dan Moskow sekarang mencari