Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sumbang Polusi Udara, DPR Minta Optimalkan Penanggulangan Karhutla

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Kamis, 07 September 2023 |19:24 WIB
Sumbang Polusi Udara, DPR Minta Optimalkan Penanggulangan Karhutla
Karhutla di Gunung Arjuno (Foto: dok istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara efektif. Apalagi, karhulta juga menjadi salah satu penyumbang polusi yang menyebabkan kualitas udara di sejumlah daerah memburuk.

"Karhutla adalah masalah serius yang memiliki dampak luas, baik bagi masyarakat maupun lingkungan hidup. Untuk itu, saya mendorong Pemerintah untuk mengoptimalkan cara yang cepat dan efektif dalam mengatasi penyebaran luasan titik api karhutla di sejumlah wilayah," kata Puan, Kamis (7/9/2023).

Seperti diketahui, kualitas udara di berbagai daerah memburuk akibat karhutla. Seperti di Jambi di mana karhutla menyebabkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah tersebut berada di angka 120, parameter yang artinya dalam kategori sedang atau tidak sehat.

Berdasarkan data tim Satgas Karhutla, ditemukan sebanyak 335 hektare lebih yang terbakar sampai saat ini tersebar pada beberapa titik di Jambi. Karhutla juga menyebabkan Jambi diselimuti kabut asap selama beberapa hari terakhir.

Di sejumlah wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) juga terjadi karhutla hingga menyebabkan kualitas udara di Provinsi tersebut masuk level tidak sehat, khususnya di Palembang. Selain di Sumatera, karhutla juga terjadi di wilayah Kalimantan.

Bahkan di Kalimantan Barat (Kalbar), ratusan warga Kabupaten Ketapang terpaksa mengungsi akibat titik api yang terus meluas. Puan meminta Pemerintah untuk bergerak cepat melakukan pemadaman sehingga titik api tidak semakin bertambah.

“Dan penting sekali agar Pemerintah bersama pihak berwenang mengetatkan pengawasan serta menegakkan sanksi terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

“Karena selain mengancam kesehatan masyarakat, karhutla juga berdampak langsung terhadap sektor ekonomi dan pendidikan. Ada banyak sekali yang dirugikan akibat karhutla sehingga butuh upaya penanggulangan yang lebih,” sambung Puan.

Mantan Menko PMK ini pun menyoroti bagaimana karhulta yang menghasilkan asap menjadi salah satu penyumbang polusi udara. Menurut Puan, penanggulangan karhulta harus dilakukan secara khusus mengingat kondisi Indonesia yang saat ini sedang darurat polusi udara, termasuk di ibu kota DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Asap tebal dari kebakaran lahan menghasilkan polusi udara yang berbahaya, yang dapat mengakibatkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya bagi masyarakat yang terkena dampaknya," tuturnya.

Sebagai informasi, karhutla menghasilkan berbagai jenis emisi yang bisa memberi dampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Merujuk data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), karhutla yang terjadi di seluruh Indonesia selama periode Januari-Juli 2023 sudah menghasilkan emisi karbon sekitar 9,60 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e).

“Kita tidak boleh main-main menghadapi kondisi karhutla hari ini. Semua stakeholder harus sigap bergerak. Pemerintah Pusat bisa memberi bantuan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) karena karhutla erat kaitannya dengan penanganan polusi udara yang sedang digencarkan,” ujar Puan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement