PALOPO - Puluhan bangkai babi liar ditemukan berserakan di Hutan Konservasi Nasional Nanggala III, di Kelurahan Battang Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Belum diketahui pasti penyebab kematian, namun diduga terinfeksi virus ASF.
Petugas gabungan dari dinas pertanian kota dan Provinsi Sulawesi Selatan serta Tim BBVET Maros mengambil sampel babi hutan yang ditemukan di hutan konservasi nasional di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:
Bangkai babi yang sudah membusuk ditemukan di beberapa lokasi termasuk di sungai-sungai kecil. Dari keterangan warga, diperkirakan bangkai babi yang ada di hutan konservasi nasional mencapai 50 ekor. Jumlah ini diperkirakan masih bertambah.
Tim dokter kesehatan hewan, BBVET Maros dengan menggunakan alat pelindung diri berhasil mengambil sampel dari bangkai babi yang masih utuh.
BACA JUGA:
“Sampel tersebut akan di uji laboratorium untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian puluhan babi hutan itu. Namun diduga kematian babi secara tiba-tiba dan serentak diduga karena terinfeksi virus ASF,” kata dokter Tim BBVET Maros, Gustav Septiadi.
Untuk diketahui, hutan konservasi nasional di Battang Barat merupakan salah satu sumber aliran Air PAM Tirta Mangkaluku, Intake Bambalu, Warga pun diimbau untuk segera melapor atau menguburkan jika menemukan bangkai babi utamanya di aliran sungai yang mengarah ke Intake Utama.
(Qur'anul Hidayat)