Mengklaim memiliki bukti penipuan pemilih yang meluas, anggota Kongres dari Partai Republik mempunyai ide untuk menunda sertifikasi kemenangan Presiden Joe Biden.
Navarro menyebut strategi ini sebagai Green Bay Sweep, yang mengacu pada taktik dalam sepak bola Amerika.
Selain hukuman maksimal satu tahun penjara untuk setiap dakwaan, Navarro juga menghadapi denda hingga USD100.000.
Hukumannya dijadwalkan akan diputuskan pada Januari mendatang.
Sementara itu, dalam argumen penutupnya, jaksa mengatakan Navarro memilih kesetiaannya kepada Trump dibandingkan memenuhi panggilan pengadilan.
"Itu adalah penghinaan. Itu adalah kejahatan," kata jaksa Elizabeth Aloi di pengadilan.
Pengacara Navarro, Stanley Woodward, memberikan sedikit bukti selama persidangan dan malah berusaha mendiskreditkan kasus jaksa bahwa Navarro sengaja mengabaikan panggilan pengadilan tersebut.
Saat dihubungi oleh komite, Navarro mengatakan mantan presiden Trump telah menginstruksikan dia untuk mengutip hak istimewa eksekutif.
Ini adalah prinsip hukum yang memungkinkan komunikasi tertentu di Gedung Putih dirahasiakan.
Namun pekan lalu, Hakim Amit Mehta, yang merupakan calon presiden Obama, memutuskan bahwa tidak ada bukti bahwa Trump atau hak istimewa eksekutifnya bisa membuat Navarro mengabaikan panggilan komite tersebut.