"Bukan hal yang aneh bagi Kongres untuk menghina mantan atau pejabat pemerintahan kepresidenan,” terang Bryan Lanza, mantan penasihat kampanye Trump, kepada BBC:
“Tidak lazim bagi departemen kehakiman untuk melanjutkan penuntutan seperti ini,” lanjutnya.
Dia mencontohkan mantan Jaksa Agung AS Eric Holder, di bawah pemerintahan Presiden Demokrat Barack Obama, yang dinyatakan menghina Kongres yang dikuasai Partai Republik pada 2012 karena menolak menyerahkan dokumen yang diminta, namun tidak dituntut secara pidana.
“Kita mengambil jalan yang berbahaya dengan meningkatkan hal-hal seperti ini,” ujarnya.
“Itu tidak baik untuk sistem pemerintahan kita,” tambahnya.
Komite DPR mengatakan klaim Navarro mengenai penipuan besar-besaran dalam surat suara telah diungkapkan sebagai tidak berdasar oleh pejabat negara bagian dan lokal.
Adapun mantan ahli strategi kampanye Trump Steve Bannon dihukum atas dua tuduhan penghinaan karena menentang panggilan hukum komite DPR pada Juli 2022.
Bannon dijatuhi hukuman empat bulan penjara, namun tetap bebas sementara tim pembelanya mengajukan banding atas hukuman tersebut.
(Susi Susanti)