LEBANON - Sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas akibat pertempuran sengit antar faksi selama lima hari di kamp pengungsi Palestina di Lebanon.
Ratusan keluarga telah meninggalkan Ein el-Hilweh sejak bentrokan antara gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan kelompok Islam kembali terjadi pada Kamis (7/9/2023) setelah empat minggu relatif tenang.
Tiga belas orang tewas selama lima hari konflik di sana pada Juli lalu. Ein el-Hilweh, dekat kota Sidon, adalah kamp terbesar di Lebanon.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan negara itu menampung hampir 55.000 pengungsi Palestina yang terdaftar.
Namun ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari perang saudara di negara tetangga Suriah juga tinggal di sana.
Kamp tersebut berada di luar yurisdiksi pasukan keamanan Lebanon. Hal ini diserahkan kepada faksi-faksi Palestina di dalam kamp untuk menjaga keamanannya, dan perselisihan serta bentrokan di antara mereka sering terjadi.
Badan pengungsi Palestina di PBB, Unrwa, mengatakan eskalasi yang terjadi saat ini diduga terkait dengan bentrokan antara kelompok-kelompok yang bersaing yang terjadi pada Maret lalu.