WASHINGTON - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Kevin McCarthy pada Selasa, (12/9/2023) meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe Biden, mendorong Kongres melakukan upaya jangka panjang untuk memecat presiden dari Partai Demokrat tersebut menyusul dua pemakzulan terhadap mantan Presiden Donald Trump.
Langkah McCarthy akan memicu terjadinya perpecahan selama berbulan-bulan di DPR yang dapat mengalihkan perhatian dari upaya anggota parlemen untuk menghindari penutupan pemerintahan dan dapat meningkatkan persaingan dalam pemilihan presiden 2024, di mana Trump berharap dapat membalas kekalahannya dari Biden dalam pemilu 2020 dan kembali ke Gedung Putih.
Partai Republik, yang menguasai DPR dengan selisih tipis, menuduh Biden mengambil keuntungan saat ia menjabat sebagai wakil presiden dari 2009 hingga 2017 dari usaha bisnis luar negeri putranya, Hunter Biden. Namun penyelidikan Senat pada 2020 dan pencarian selama beberapa bulan oleh anggota DPR dari Partai Republik pada tahun ini gagal menemukan bukti kesalahan yang dilakukan Biden.
“Kami akan mengikuti bukti yang ada,” kata McCarthy sebagaimana dilansir Reuters.
Biden sebelumnya telah mengejek Partai Republik atas kemungkinan pemakzulan dan Gedung Putih mengatakan mereka tidak punya dasar untuk melakukan hal tersebut.