Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena Cahaya Aneh yang Terlihat Sebelum Gempa Maroko, Ternyata Berasal dari Zaman Yunani Kuno

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |10:37 WIB
Fenomena Cahaya Aneh yang Terlihat Sebelum Gempa Maroko, Ternyata Berasal dari Zaman Yunani Kuno
Fenomena cahaya aneh sebelum terjadinya gempa dahsyat Maroko (Foto: Antonio Lira)
A
A
A

Menurut sebuah bab tentang fenomena yang ditulis bersama oleh Derr dan diterbitkan dalam Encyclopedia of Solid Earth Geophysics edisi 2019, cahaya gempa dapat terjadi dalam beberapa bentuk berbeda.

Terkadang, cahayanya tampak mirip dengan petir biasa, atau mungkin seperti pita bercahaya di atmosfer yang mirip dengan aurora kutub. Di lain waktu, mereka menyerupai bola bercahaya yang melayang di udara. Mereka mungkin juga terlihat seperti nyala api kecil yang berkedip-kedip atau merambat di sepanjang atau dekat tanah, atau nyala api yang lebih besar yang muncul dari dalam tanah.

Sebuah video yang diambil di China atau Tiongkok sesaat sebelum gempa bumi Sichuan pada 2008 menunjukkan awan bercahaya mengambang di langit.

Untuk lebih memahami cahaya gempa, Derr dan rekan-rekannya mengumpulkan informasi tentang 65 gempa bumi di Amerika dan Eropa yang terkait dengan laporan terpercaya tentang cahaya gempa yang berasal dari tahun 1600. Mereka membagikan hasil penelitian mereka dalam makalah tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Seismological Research Letters.

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 80% kejadian EQL yang diteliti teramati pada gempa bumi dengan magnitudo lebih besar dari 5,0. Dalam kebanyakan kasus, fenomena tersebut diamati sesaat sebelum atau selama peristiwa seismik, dan terlihat hingga jarak 600 kilometer (372,8 mil) dari pusat gempa.

Gempa bumi, terutama yang berkekuatan besar, kemungkinan besar terjadi di sepanjang atau di sekitar daerah pertemuan lempeng tektonik. Namun, studi pada 2014 menemukan bahwa sebagian besar gempa bumi yang terkait dengan fenomena cahaya terjadi di dalam lempeng tektonik, bukan di perbatasan lempeng tektonik.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement