Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kim Jong Un Kunjungi Pabrik Pesawat Terbang di Rusia, Termasuk Jet Tempur Su-35S dan Su-57

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 15 September 2023 |15:39 WIB
Kim Jong Un Kunjungi Pabrik Pesawat Terbang di Rusia, Termasuk Jet Tempur Su-35S dan Su-57
Kim Jong Un kunjungi pabrik pesawat terbang di Rusia (Foto: Telegram/Reuters)
A
A
A

Putin ditanya apakah dia membahas kerja sama teknis militer dengan Kim selama pertemuan para pemimpin. Sebagai tanggapan, Putin mengakui ada pembatasan tertentu, dan mengatakan bahwa Moskow sepenuhnya mematuhinya. Namun dia juga mengatakan ada beberapa hal yang terbuka untuk didiskusikan dan dipertimbangkan, serta menyarankan poin-poin kerja sama yang potensial.

Kim mengatakan sebelum bersulang pada jamuan makan malam kenegaraan dengan Putin bahwa ia “yakin bahwa rakyat Rusia dan militernya akan muncul sebagai pemenang dalam perjuangan untuk menghukum kekuatan jahat yang secara ambisius mengejar hegemoni dan ekspansi.”

Tanpa menyebut nama Ukraina, Kim mengatakan “militer Rusia dan rakyatnya akan mewarisi tradisi kemenangan yang cemerlang” dan menunjukkan reputasi mereka di garis depan “operasi militer,” ungkapan halus yang digunakan Moskow untuk menggambarkan invasi ilegal mereka ke Ukraina.

“Saya akan selalu mendukung Rusia,” kata Kim, memuji Moskow karena “berdiri melawan kekuatan hegemonik” untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya, sebuah referensi terselubung terhadap Amerika Serikat (AS) dan Barat.

Sebagai imbalannya, Putin mengisyaratkan kesediaannya untuk membantu Korea Utara dalam mengembangkan program luar angkasa dan satelitnya.

Pada Kamis (14/9/2023), seorang penasihat presiden Ukraina menyebut pembicaraan tersebut sebagai “manifestasi ketidakmampuan” dan mengatakan Ukraina “menanggapi tindakan Moskow dan Pyongyang dengan sangat serius dan membuat perhitungannya sendiri.”

“Kebutuhan Moskow untuk meminta bantuan dari Korea Utara tentu saja menjadi bahan lelucon, sebuah manifestasi dari ketidakmampuan Rusia, dan sebuah keputusan atas kebijakan 23 tahun Putin,” kata Mykhailo Podolyak, penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina di X, sebelumnya bernama Twitter.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement