Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Virus Nipah, Viral Memakan 2 Korban di India

Assyifa Eka Putri , Jurnalis-Selasa, 19 September 2023 |17:05 WIB
Sejarah Virus Nipah, Viral Memakan 2 Korban di India
Sejarah virus Nipah (Foto: Freepik)
A
A
A

NEW DELHIVirus Nipah (NiV) baru-baru ini menewaskan dua warga India pada Jumat, (15/9/2023). Negara bagian Kerala di selatan India bahkan menutup sekolah dan perkantoran untuk mencegah penyebaran virus Nipah yang mematikan.

Menurut laporan WHO, NiV merupakan virus zoonosis (jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia) yang dapat ditularkan melalui makanan atau secara langsung di antara manusia. Virus ini menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) sampai penyakit pernapasan akut dan berujung fatal.

Awal mula virus Nipah (NiV) pertama kali ditemukan

NiV pertama kali ditemukan pada 1999, ketika wabah penyakit menyebar di antara peternak babi di Malaysia dan Singapura. Sejak saat itu, virus Nipah diketahui telah menyebar setiap tahunnya di beberapa bagian Asia, terutama Bangladesh dan India. Wabah virus yang menimpa India saat ini merupakan wabah keempat sejak tahun 2018.

Dilansir Reuters, para ilmuwan menduga bahwa NiV sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan dikhawatirkan jenis virus ini bermutasi dengan cepat melalui cairan tubuh kelelawar buah. Seperti dalam kasus Bangladesh dan India, penyebaran virus berawal karena warga setempat mengonsumsi buah-buahan yang terkontaminasi air seni atau air liur kelelawar buah.

Pada tahun 2001, penularan virus dilaporkan terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan di Siliguri, India, di mana 75 persen kasus terjadi di antara keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi. Wabah virus ini menewaskan 62 dari 91 orang yang terinfeksi NiV.

Sepanjang tahun 2001 hingga 2008, hampir setengah dari wabah NiV terjadi karena penularan dari manusia ke manusia melalui pelayanan kesehatan kepada pasien yang terinfeksi. Gejala infeksi NiV berkisar mulai dari yang ringan hingga yang fatal, dengan kemungkinan kematian pada 40-70 persen.

Di tahun 2018, sebuah wabah di Kerala merenggut 21 nyawa, dan wabah lainnya terjadi pada tahun 2019 dan 2021. Reuters bahkan mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Kerala berpotensi menyebabkan wabah virus kelelawar secara global.

Gejala-gejala yang muncul ketika terinfeksi virus Nipah (NiV)

Pasien yang terinfeksi NiV pada awalnya mengalami gejala, seperti demam, nyeri otot, muntah, sakit kepala, dan juga tenggorokan. Kemudian diiukti dengan tanda-tanda lain, seperti mengantuk dan tanda-tanda neurologis yang merujuk pada radang otak (ensefalitis) akut.

Beberapa pasien yang terinfeksi juga dapat mengalami pneumonia atipikal serta gangguan pernapasan akut. Pada kasus pasien dengan gejala yang parah, radang otak dan kejang dapat terjadi hingga menyebabkan tubuh mengalami koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) dari virus Nipah diyakini berlangsung selama 4 -14 hari. Dan sampai saat ini obat atau vaksin yang spesifik untuk infeksi virus Nipah belum ditemukan. Masa perawatan yang intensif sangat direkomendasikan untuk mengobati komplikasi pernapasan dan neurologis yang parah.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement