JAKARTA - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Miftachul Akhyar, angkat bicara terkait wacana bola liar MLB NU yang bergulir saat PBNU menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) pada 18-20 September 2023 di Pesantren Al-Hamid Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Sekadar diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Munas dan Konbes NU 2023 yang mengusung tema "Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan".
"Oleh karena itu mohon dimaklumi manakala PBNU agak sedikit kenceng, penertiban-penertiban terjadi dimana-mana karena kita ingin kembali menertibkan karena ketertiban itulah sebenarnya rahasia kesuksesan dan kemenangan," ujar Kiai Miftah dalam sambutan.
Kiai Miftah menegaskan, tidak pernah ada dalam sejarahnya ada MLB NU untuk mengganti seorang pimpinan di tengah jalan.
"Siapapun yang menjadi pimpinan di Nahdlatul Ulama. Apalagi kita ketahui Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang selalu manakala ini telah menjadi kesepakatan anak bangsa, kesepakatan warga, kesepakatan anggota, maka taslim, menerima dengan segenap kesadaran dan mendukung,"tuturnya.
"Tidak pernah kita mendengar Nahdlatul Ulama ingin mengotak atik ingin mengganti seorang pimpinan baik itu pimpinan negara resmi ataupun organisasi di tengah jalan kecuali kalau sudah ada kesalahan-kesalahan fatal," lanjut Kiai Miftah.
Kiai Miftah mencontohkan bagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan "alaikum bissam'i wa thoah" walaupun yang memimpin Abdun Habasiyyun seorang hamba yang kulit hitam, rambut keriting tetapi karena itu pilihan bersama maka yang ada hanya sami'na wa atho'na.