Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketua DPR Minta Masifkan Kembali Sosialisasi Bahaya Ancaman DBD

Felldy Utama , Jurnalis-Rabu, 20 September 2023 |19:33 WIB
Ketua DPR Minta Masifkan Kembali Sosialisasi Bahaya Ancaman DBD
Ketua DPR RI Puan Maharani (Foto: Dok Sindonews)
A
A
A

Provinsi Jawa Barat memiliki kasus DBD terbanyak dengan lebih dari 6.000 kasus. Kemudian disusul dengan Bali sebanyak 3.400 kasus, lalu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). DPR mengingatkan Pemerintah untuk merespons cepat upaya pencegahan peningkatan kasus DBD.

"Catatan tersebut harus segera disikapi dengan upaya pencegahan yang masif antara lain dengan konsisten menebar pesan kepada masyarakat agar menguras, menimbun dan menutup (3M)," tuturnya.

Mantan Menko PMK ini menambahkan, upaya pencegahan merebaknya kasus DBD juga mencakup dengan peningkatan pemantauan kasus DBD. Puan pun menekankan peningkatan akses ke perawatan medis bagi masyarakat, dan menghilangkan sarang nyamuk di sekitar rumah-rumah penduduk dengan berbagai sarana dan fasilitas.

"Gerakan bersih-bersih lingkungan, termasuk membersihkan sampah, bak-bak penampungan air yang kerap menjadi sarang nyamuk, harus gencar dilakukan," katanya.

Ketua DPP PDI-Perjuangan itu juga mendorong digencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala DBD. Mulai dari demam, lemas, selalu mengantuk, muntah, nyeri perut hebat, pendarahan, bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah hingga buang air besar berdarah.

"Masyarakat harus benar-benar memahami gejala-gejala demam berdarah itu, agar penanganan demam berdarah bisa dilakukan sedini mungkin untuk mencegah munculnya kasus kematian akibat demam berdarah," ucap Puan.

“Jadi dengan edukasi yang baik, masyarakat cepat memeriksakan diri atau anggota keluarganya bila mengalami gejala-gejala tersebut. Khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki anak kecil,” sambung dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement