Menurut laporan tersebut, pasukan Prancis terlibat dalam "setidaknya 19 pemboman" terhadap warga sipil.
Laporan itu iterbitkan oleh Disclose, sebuah situs jurnalisme investigatif Perancis.
Disclose mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis di bawah kepemimpinan Presiden François Hollande dan Presiden Emmanuel Macron "terus-menerus diberitahu" tentang perkembangan tersebut oleh staf di "beberapa departemen militer", tetapi kekhawatiran mereka diabaikan.
Pada saat publikasinya, Disclose mengakui bahwa laporan tersebut memuat rahasia keamanan nasional namun mengatakan bahwa mereka membagikannya "atas nama prinsip dasar demokrasi: hak atas informasi".
"Gagasan 'informasi rahasia' tidak dapat digunakan untuk melindungi kampanye eksekusi sewenang-wenang terhadap warga sipil," kata Disclose.
Dikatakan juga bahwa dengan menerbitkan laporan tersebut, mereka secara sadar mengambil risiko “melanggar hukum”.