Presiden Jerman menyerukan “distribusi yang adil di Eropa” melalui penciptaan “mekanisme solidaritas permanen,” serta kontrol yang lebih kuat di perbatasan luar UE.
Pekan lalu, surat kabar Jerman Die Welt, mengutip perwakilan Kementerian Dalam Negeri, melaporkan bahwa Berlin telah menghentikan sementara praktik penerimaan migran yang datang melalui Italia pada akhir bulan lalu.
Outlet media tersebut mengutip para pejabat yang menjelaskan bahwa “mekanisme solidaritas sukarela” telah ditunda karena Italia secara konsisten menolak untuk menghormati Peraturan Dublin. Ketentuan ini menetapkan bahwa permohonan pencari suaka harus diproses oleh negara peserta pertama tempat mereka tiba.
Menurut Die Welt, Roma memberi tahu negara-negara anggota UE lainnya pada Desember tahun lalu bahwa mereka membatalkan transfer migran “untuk jangka waktu terbatas” kembali ke Italia karena masalah “teknis yang tiba-tiba muncul” terkait dengan kapasitas penerimaan negara tersebut. Penangguhan ini tetap berlaku sejak saat itu.
Kementerian Dalam Negeri Italia melaporkan pada Agustus lalu bahwa sekitar 89.158 migran ilegal telah berhasil menyeberangi Laut Mediterania sejak awal tahun. Angka ini meningkat 115% dibandingkan periode yang sama pada 2022.
(Susi Susanti)