Muso nekat melawan saat pasukan TNI hendak meringkusnya. Sempat terjadi insiden baku tembak. Muso terkepung di sebuah kamar mandi, tempatnya bersembunyi, tapi tetap menolak menyerah.
Muso ditembak mati. Mayat Muso kemudian dibawa ke Ponorogo untuk dipertontonkan ke publik dan dibakar.
Sementara pelarian Amir Sjarifuddin yang mencoba meloloskan diri melalui rawa-rawa dan hutan-hutan berakhir di tangan pasukan Kemal Idris. Amir menyerah di Desa Kelambu Purwodadi dengan kondisi mengenaskan.
Tubuh bekas perdana menteri Indonesia itu kurus, kepayahan dengan jalan terpincang-pincang. Amir terkena disentri. Setelah dibawa ke Yogyakarta untuk dipertontonkan ke publik, Amir Sjarifuddin kemudian ditembak mati.
(Qur'anul Hidayat)