Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB: Mata Air di Pulau Jawa Sudah Mulai Kritis

Binti Mufarida , Jurnalis-Selasa, 26 September 2023 |06:43 WIB
BNPB: Mata Air di Pulau Jawa Sudah Mulai Kritis
Mata air di Pulau Jawa mulai kritis (Foto Ilustrasi: Sindo)
A
A
A

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan mata air di Pulau Jawa sudah kritis. Sehingga, jika kekeringan terus terjadi berkepanjangan maka akan berdampak kurangnya pasokan air untuk masyarakat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan jika musim kemaraunya berjalan, maka sudah masuk fase tanggap darurat. Artinya kondisi kedaruratannya sudah terjadi.

“Kalau kondisinya sudah terjadi kita enggak bisa nih mengatur apa-apa yang ada di atasnya yang harus kita kejar adalah pada saat kondisi kedaruratan ini masyarakat butuh apa,” ungkap Aam sapaan akrabnya dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (26/9/2023).

Aam pun menjelaskan bahwa distribusi air bersih ketika kemarau panjang terjadi bukanlah menjadi solusi jangka panjang. Dia pun mengatakan bahwa preservasi mata air harus dilakukan. Namun, masalahnya mata air khususnya di Pulau Jawa sudah mulai kritis.

“Nah, ini yang kemudian distribusi air bersih, ini bukan solusi jangka panjang, iya. Karena kalau kita lihat lagi, kalau kita bicara solusi panjang, mari kita bicara sebenarnya preservasi mata air-mata air, khususnya di Jawa ini sudah mulai kritis dan itu harus kita berikan catatan penting,” ungkapnya.

“Karena kenapa? Karena kondisi daerah atau vegetasi daerah hulu kita itu itu sangat sedikit sebenarnya masih terjaga dengan baik, mungkin kita harus melihat ulang DAS kritis kita di Jawa ada berapa, itu aja patokannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Aam mengatakan saat ini ada inisiatif-inisiatif dan harus diapresiasi misalkan preservasi ulang pembersihan Ciliwung Kilometer Nol atau Citarum Kilometer Nol.

“Ini sebenarnya adalah upaya untuk mempreservasi daerah mata airnya. Tapi upaya mempersepsi ini sifatnya bukan di kawasan itu aja, karena daerah tangkapan itu juga harus kita preservasi sehingga benar-benar nanti ketika hujan turun kondisi vegetasi yang ada di situ bisa menahan air dan mengikat tanah yang ada di situ," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement