Kebijakan Work From Home (WFH) juga dikatakannya cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trendnya menurun.
Sebagaimana diketahui tingkat polusi udara yang terjadi di Jakarta kian memprihatinkan pasca musim kemarau panjang dan tidak turun hujan selama beberapa waktu terakhir.
Bahkan polusi udara di Jakarta sudah melebihi ambang batas normal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan penghitungan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) maupun Indeks Kualitas Udara (AQI).
Pada 27 September 2023 Pukul 12.30 WIB terpantau nilai AQI US adalah 116 atau masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta tersebut 8,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
Sejumlah langkah sudah diupayakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara mulai dari WFH ASN DKI Jakarta, tilang elektronik kendaraan bermotor belum dan tidak lolos uji emisi, menyemprotkan air ke jalan dan dari atas gedung tinggi (water mist), wacana 4 in one, maupun ganjil genap 24 jam.
(Angkasa Yudhistira)