Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Moeldoko di HUT ke-25 PSMTI: Tak Ada Mayoritas-Minoritas, Kita Semua Anak-Anak Indonesia

Muhammad Farhan , Jurnalis-Selasa, 03 Oktober 2023 |04:01 WIB
Moeldoko di HUT ke-25 PSMTI: Tak Ada Mayoritas-Minoritas, Kita Semua Anak-Anak Indonesia
Moeldoko di HUT ke-25 PSMTI/Foto: MPI
A
A
A

 

JAKARTA - Dalam gelaran HUT ke-25 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Presiden Joko Widodo diundang untuk ikut menghadiri pagelaran tersebut. Karena berhalangan hadir, Presiden Jokowi diwakilkan oleh Kepala kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin (2/10/2023).

Moeldoko yang turut memberikan sambutan dalan gelaran acara paguyuban masyarakat Tionghoa Indonesia itu, menyampaikan Pemerintah RI telah menetapkan produk hukum dan perundang-undangan untuk mengakui semua suku dan etnis yang ada di Indonesia. Dia menegaskan Indonesia wajib mempersatukan seluruh suku, bangsa dan etnis yang ada, terutama etnis Tionghoa.

 BACA JUGA:

"Tidak ada mayoritas, tidak ada minoritas, kita semua adalah anak-anak Indonesia," ujar Moeldoko dalam sambutannya, Selasa (3/10/2023).

Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan suku Tionghoa diakui dalam peran dan sumbangsihnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia mengatakan semua suku, bangsa dan etnis yang ada di Indonesia diberikan ruang yang sebesar-besarnya dalam berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan negara.

 BACA JUGA:

"Indonesia telah memberikan ruang kepada semua anak-anak Indonesia, untuk bisa berbakti dalam semua lini. Jadi saran saya jangan dari hari ke hari hanya hitung duit melulu," katanya sembari berkelakar.

"Ada ruang-ruang lain, (etnis Tionghoa) bisa menjadi pegawai negeri, bisa menjadi TNI, bisa menjadi apapun yang bisa ada disini. Bahkan bisa menjadi Anggota Dewan, juga terbuka lebar disini," lanjut Moeldoko disambut tepuk tangan para hadirin.

Perihal peran PSMTI, Moeldoko yang mewakili Jokowi mengungkapkan, peran organisasi kemasyarakatan berbasis paguyuban etnis Tionghoa ini menjadi perwakilan pemerintah dalam menjembatani komunikasi dengan warganya.

Untuk itu, dia mengatakan PSMTI merupakan salah satu organisasi yang juga berperan sebagai partner strategis pemerintah dalam pembangunan Indonesia.

"Kami dari pemerintah merasa senang karena ada sebuah organisasi, kebetulan PSMTI ini, karena dengan adanya organsiasi ini maka akan memberikan kemudahan bagi kami dari pemerintah untuk selalu melalukan koordinasi dan komunikasi yang baik," ungkap Moeldoko.

Sebelumnya, Dewan Kehormatan Senior PSMTI, Hary Tanoesoedibjo mengatakan pertambahan usia PSMTI kali ini membuktikan peran organisasinya yang semakin meluas. Ia mengatakan PSMTI ini sudah menjadi organisasi masyarakat besar karena sudah tersebar di 300 lebih Kabupaten dan Kota se-Indonesia.

"Harapan saya dengan berkembangnya PSMTI hingga menjangkau Nasional seperti ini, dapat berbuat sesuatu yang konkrit bagi kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia," ujar Hary di lokasi.

Executive Chairman MNC Group itu menjelaskan peran organisasinya ini dibutuhkan bagi Indonesia. Dia mengatakan lantaran arti dari akronim PSMTI itu adalah Paguyuban Sosial, untuk itu peran organisasi dalam kegiatan sosial semakin ditingkatkan.

"Karena PS (dari PSMTI) itu kan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, tentunya kegiatannya ke depan di bidang-bidang sosial. Karena itu penting bagi kesejahteraan Indonesia," kata pria yang akrab disapa pak HT tersebut.

 BACA JUGA:

Di sisi lain, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyampaikan Gelaran HUT PSMTI ke-25 ini sebagai bentuk rasa syukur dari pengurus dan anggota PSMTI dalam menunjukan persatuan, toleransi lintas suku, agama dan organisasi.

"HUT ke 25 ini merupakan tahun perak bagi PSMTI. Oleh karena itu, PSMTI ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa PSMTI memiliki kekompakkan hubungan sosial, budaya, dan kebersamaan. Kami Paguyuban keluarga-keluarga dengan marga atau keturunan Tionghoa di Indonesia turut serta memelihara tradisi Tionghoa di Indonesia, termasuk dalam hal pendidikan, budaya, dan kegiatan amal di Indonesia," jelas Wilianto.

 BACA JUGA:

Dia pun menyampaikan, dalam rangkaian HUT ke-25, PSMTI juga menggelar berbagai kegiatan, mulai dari Donor Darah PSMTI se-Indonesia yang digelar selama 25 hari (21 September – 15 Oktober 2023) di seluruh Indonesia, dan lomba Karaoke Bahasa Mandarin sebagai bentuk upaya pelestarian Bahasa Mandarin di Indonesia.

"Masyarakat Tionghoa di Indonesia berusaha untuk mempertahankan dan memperkaya warisan budaya mereka serta mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia yang beragam," pungkasnya.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement