JAKARTA - Polisi menyebutkan bahwa sebelum peristiwa siswa SD berinisial SR jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, korban sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan teman sekelasnya.
Wakasat Reskri Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan, rangkaian peristiwa sebelum korban jatuh, yakni di pagi hari sesuai jadwal di sekolah dimulai pukul 06.30 WIB terdapat kegiatan pembiasaan yang diikuti seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Jadwal saat itu pembiasaan untuk penampilan drama atau teatrikal.
"Saat itu masing-masing siswa berbaris sesuai dengan kelasnya. Almarhum ini berbaris dengan rekan-rekan sekelasnya. Memang sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelasnya," ujarnya pada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Menurutnya, peristiwa itu lantas dilaporkan kepada wali kelasnya hingga wali kelas memanggil korban dengan salah satu temannya untuk menengahi atau menasihati. Setelah menengahi dan menasihati, keduanya sama-sama bersalaman.
"Kemudian yang bersangkutan ke kamar mandi dan tidak kembali ke kelas. Setelah itu dapat kabar dari guru di kelas sebelahnya bahwa almarhum ditemukan sudah posisi berada di lantai dasar," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa penyidik masih mendalami perihal ada tidaknya hubungan atau keterkaitan antara peristiwa jatuhnya korban dengan peristiwa dorong-dorongan itu. Namun, aksi dorong-dorongan itu sudah di tengahi oleh wali kelasnya.
BACA JUGA:
"Dari hasil pemeriksaan kami, itu terjadinya spontan saja, tidak selalu dan tidak sering terjadi. Itu rangkaian peristiwa yang memang terjadi sebelum peristiwa almarhum jatuh. Tetapi kami masih terus mendalami apakah itu sebenarnya motifnya atau bukan. Itu hanya spontanitas saja di antara teman-teman sekelas, bercanda dan sebagainya," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )