ITALIA – Kecelakaan bus yang menewaskan 21 orang di Venesia, Italia, membawa kisah sedih tersendiri. Bus itu diketahui jatuh sekitar pukul 19:45 (17:45 GMT) pada Selasa (3/10/2023).
Bus listrik tersebut menabrak penghalang jembatan, dan terjun hampir 15m (50 kaki) di wilayah daratan utama Mestre, sebelum terbakar.
Bus yang disewa oleh perusahaan lokal itu menjemput wisatawan dari pusat bersejarah Venesia dan membawa mereka ke tempat perkemahan di dekat distrik Marghera, di daratan.
Saksi mata mengatakan mereka bisa mendengar orang-orang berteriak, namun kobaran api terlalu besar untuk bisa menyelamatkan mereka.
Seorang pekerja asal Gambia berusia 27 tahun dan teman serumahnya termasuk orang pertama yang mencapai lokasi kejadian. Dia menceritakan bagaimana dia menarik tiga atau empat orang dari bus, termasuk seorang gadis muda.
Boubacar Touré dan Odion Eboigbe, warga Nigeria, berlari ke tempat kejadian setelah mendengar suara gemuruh yang tiba-tiba terjadi di samping apartemen mereka.
"Kami berlari ke lokasi bus terbakar dan saya mendengar seorang wanita berteriak, 'Sayangku, sayangku,'" terangnya keada BBC.
“Saya berhasil menariknya melalui jendela dan kemudian mengeluarkan putranya, yang mengalami luka bakar parah tetapi masih hidup,” lanjutnya.
Boubacar mengatakan kobaran api begitu besar sehingga alat pemadam kebakaran hanya berdampak kecil pada kobaran api.
Yang tidak jelas adalah mengapa bus tersebut meninggalkan jalan layang di jalan yang menurun dan melewati pagar pembatas dan penghalang logam. Polisi sedang melihat video dari kamera keamanan di dekat lokasi kecelakaan.
Pengemudi berusia 40 tahun, Alberto Rizzotto, telah bekerja di perusahaan bus selama tujuh tahun dan tidak ada indikasi di jalan bahwa ia mencoba mengerem sebelum kecelakaan terjadi.
Dalam postingan Facebook terakhirnya, dia mengatakan dia menjalankan "pesawat ulang-alik ke Venesia".
Kepala wilayah Veneto, Luca Zaia, mengatakan semuanya mengarah pada pengemudi yang sakit sesaat sebelum kehilangan kendali atas bus. Namun, dia menambahkan, sebaiknya tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu.
Massimo Fiorese, dari perusahaan bus La Linea, mengatakan kendaraan tersebut berusia kurang dari satu tahun dan pengemudinya sangat berpengalaman.
“Ada video bus tersebut sesaat sebelum jatuh,” katanya kepada kantor berita Ansa.
"Kendaraan datang, melambat dan mengerem. Hampir berhenti ketika menabrak pagar pembatas. Saya kira pengemudinya pasti jatuh sakit, karena kalau tidak, saya tidak bisa menjelaskannya,” lanjutnya.
Petugas pemadam kebakaran akhirnya mengeluarkan bus yang rusak itu dari lokasi kejadian pada Rabu (4/101/2023) pagi.
Sebuah pusa penerimaan yang dikelola oleh psikolog dan psikiater telah didirikan di rumah sakit terdekat untuk memberikan dukungan bagi keluarga korban.
Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni mengatakan rasa duka citanya pada para korban dan keluarga serta teman-teman mereka.
(Susi Susanti)