Sebuah artikel yang ditulis oleh para ilmuwan di Pusat Penginderaan Jauh Nasional India satu dekade lalu telah memperingatkan bahwa kemungkinan danau tersebut meluap "sangat tinggi" yaitu sebesar 42%.
Bencana yang terjadi pada Rabu ini lebih buruk dibandingkan ketika danau jebol di Sikkim pada 1968 karena melibatkan pelepasan air bendungan dari bendungan Teesta V milik perusahaan negara NHPC, menurut para pejabat.
Sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa empat gerbang bendungan telah tersapu air dan tidak jelas mengapa gerbang tersebut tidak dibuka tepat waktu. NHPC mengatakan pihaknya akan menilai kerusakan saat ketinggian air surut ke normal.
(Rahman Asmardika)