Seperti diketahui, pria bersenjata itu meledakkan bom asap di kereta bawah tanah yang penuh sesak dan menembakkan pistolnya sebanyak 32 kali pada jam sibuk pagi hari di kereta N tujuan Manhattan pada April 2022. Dia berhenti melakukan aksinya ketika pistolnya macet.
Menurut polisi, sepuluh orang terluka dalam serangan senjata dan 13 lainnya terluka akibat asap.
Setelah hukuman tersebut, Breon Peace, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York mengatakan "keadilan telah ditegakkan".
"Darah kehidupan sehari-hari di NYC ada pada sistem transitnya di mana penumpang sering kali merasa aman," terangnya.
"Frank James berusaha menghilangkan rasa aman dan menyuntikkan ketakutan dan kekacauan ke jantung kota,” lanjutnya.
Setelah penembakan tersebut, sekolah-sekolah terdekat dikunci di tengah ketakutan yang meluas ketika polisi memulai perburuan untuk menangkap James.
Hampir 30 jam setelah penembakan, James memberikan informasi tentang dirinya kepada polisi, mengatakan bahwa dia berada di McDonalds di Lower East Side Manhattan.
Dia akhirnya ditangkap tanpa perlawanan.