Begitu juga sebaliknya, Bong Kee Chok juga bertanya dan memperhatikan bekas luka-luka yang dalam di lengan kiri, hasta, kelingking kanan, dan dada kanan. “Tentu saja luka yang di paha kiri tidak bisa saya perlihatkan. Kami pun lalu larut dengan berbagai cerita masa lampau yang penuh kenangan yang mengesankan Bong Kee Chok,” kata Hendropriyono.
Pertemuan tersebut memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga untuk Hendropriyono. Setelah perang telah berakhir, tidak ada lagi rasa dendam dan kebencian pribadi yang pernah bergelora ketika berada di medan tempur.
(Fahmi Firdaus )