TURKI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya siap membantu menghentikan konflik antara Israel dan Hamas dan mengurangi ketegangan yang meningkat akibat kejadian baru-baru ini.
“Kami bertekad untuk terus mengintensifkan upaya diplomatik yang telah kami mulai untuk memulihkan ketenangan,” terangnya saat berbicara pada upacara pembukaan gereja di Istanbul, dikutip CNN.
“Kami mengundang semua aktor yang memiliki pendapat di kawasan ini untuk secara tulus berkontribusi terhadap perdamaian,” lanjutnya.
Presiden Turki mengatakan bahwa meskipun negaranya selalu berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudara Palestina.
“Kami telah menekankan bahwa langkah apa pun yang akan meningkatkan ketegangan di kawasan, menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah, dan memperparah masalah harus dihindari,” ujarnya.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel pada Minggu (8/10/2023) mengatakan pasukan Israel telah membunuh ratusan pejuang Hamas, melukai ribuan orang dan menangkap sejumlah lainnya.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan serangan balik awal Israel dimulai pada Minggu (8/10/2023) pukul 03:45 waktu setempat (Sabtu 20:45 ET), dengan “puluhan ton bom” dijatuhkan.
Dia menjelaskan pasukan Israel menghancurkan sekitar 800 sasaran, termasuk landasan peluncuran yang digunakan oleh Hamas, dengan 50 pesawat menyerang 120 sasaran di Beit Hanoun saja dan menghancurkan semua titik berkumpul Hamas di sana.
Pada Minggu (8/10/2023) terjadi pertempuran di serangkaian komunitas Israel di dekat Gaza. Termasuk Kfar Aza, Nahal Oz, Kissufim dan Be’eri.
Dia mengatakan, di pantai, dekat komunitas Zikim, pasukan Hamas yang mencoba mendarat digagalkan.
(Susi Susanti)