Hamas, yang berbasis di Gaza, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel pada Sabtu, membanjiri pertahanan udara negara tersebut dengan serangan roket besar-besaran dan melakukan serangan kilat. Pejuangnya membunuh warga sipil dan menyandera dengan tujuan untuk menukar mereka dengan tahanan di tahanan Israel.
Israel menanggapinya dengan operasi militer yang menargetkan Gaza, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk melenyapkan Hamas. Daerah kecil di pesisir pantai ini adalah rumah bagi sekira 2,3 juta penduduk, yang hidupnya sangat terkena dampak blokade Israel, yang telah berlangsung sejak 2007.
AS telah menjanjikan dukungan militer untuk Israel dan meminta negara-negara lain untuk mengutuk Hamas atas tindakannya. Moskow mengutuk semua kekerasan terhadap warga sipil, terlepas dari sisi mana konflik tersebut dilakukan, dan berpendapat bahwa memerangi ekstremisme bukanlah pengganti rekonsiliasi sejati berdasarkan solusi dua negara.
(Rahman Asmardika)