ISRAEL – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah tiba di Israel. Blinken pun berdiri berdampingan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan pidato.
“Siapa pun yang menginginkan perdamaian dan keadilan harus mengutuk tindakan teror Hamas,” terangnya, dikutip BBC.
“Hamas hanya punya satu agenda yakni menghancurkan Israel dan membunuh orang Yahudi,” lanjutnya.
Namun, ia memperingatkan bahwa tindakan pencegahan harus diambil untuk menghindari kerugian bagi warga sipil dari semua negara.
“Itulah mengapa sangat penting untuk mengambil setiap tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan agar tidak merugikan warga sipil, dan itulah mengapa kami berduka atas hilangnya setiap nyawa warga sipil, warga sipil dari setiap agama, setiap kebangsaan telah terbunuh,” ujarnya.
Dia mengatakan dia bersyukur bisa kembali ke Israel pada saat yang “sangat sulit” bagi seluruh dunia.
“Mustahil bagi saya untuk melihat foto-foto keluarga yang dibunuh… dan tidak memikirkan anak-anak saya sendiri,” katanya.
“Bayi disembelih, jenazah dinodai, remaja dibakar hidup-hidup, perempuan diperkosa, orang tua dieksekusi di depan anak-anaknya, anak-anak di depan orang tuanya,” lanjutnya.
"Bagaimana kita bisa memahami hal ini?,” ujarnya.
Blinken pun memuji keberanian warga Israel.
“Pesan yang saya sampaikan kepada Israel adalah – Anda mungkin cukup kuat untuk membela diri, namun selama Amerika masih ada, Anda tidak akan pernah perlu melakukan hal tersebut,” ungkapnya.
Pada awal konferensi pers bersama mereka, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Blinken dan AS dalam bahasa Inggris dan Ibrani, sebelum membandingkan Hamas dengan ISIS.
“Biden benar dalam menyebutnya sebagai kejahatan,” ujarnya.
“Hamas akan diperlakukan seperti ISIS. Mereka harus dikeluarkan dari komunitas bangsa-bangsa,” lanjutnya.
“Inilah saatnya kita harus berdiri tegak, bersatu melawan kejahatan,” terangnya.
“Kami mengambil sikap. Amerika juga mengambil sikap,” tambahnya.
(Susi Susanti)