Martin Dousseau, seorang guru yang menyaksikan serangan itu, mengatakan kepada kantor berita AFP tentang saat panik saat jam istirahat, ketika anak-anak sekolah berhadapan dengan pria bersenjata.
"Dia menyerang staf kantin. Saya ingin turun untuk turun tangan, dia menoleh ke arah saya, mengejar saya dan bertanya apakah saya seorang guru sejarah dan geografi," terangnya.
“Kami membuat barikade di dalam, lalu polisi datang dan melumpuhkannya,” lanjutnya.
Serangan itu terjadi hampir tiga tahun sejak pembunuhan dan pemenggalan kepala guru lainnya, Samuel Paty, di sekolahnya di luar Paris.
Pelaku penyerangan itu, Abdullakh Anzorov, 18 tahun, seorang pengungsi Muslim Rusia, ditembak mati oleh polisi tak lama kemudian.
Prancis telah dilanda serangkaian serangan Islam dalam beberapa tahun terakhir. Yang terburuk terjadi pada November 2015 ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang tempat hiburan dan kafe di Paris, menewaskan 130 orang. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).
(Susi Susanti)