“Sekarang Anda tidak bisa membandingkannya dengan masa lalu,” katanya.
"Lihat saja jalanannya. Kosong. Dulu dipenuhi pembeli potensial,” ujarnya.
Namun ada satu kelompok yang lebih optimis terhadap perdagangan Rusia-Tiongkok: para pengemudi truk yang menunggu untuk memasuki pelabuhan perahu sungai.
“Saya membawa kedelai, gandum, dan jelai, semuanya dari Rusia, dan tempat ini lebih sibuk dibandingkan sebelumnya,” kata seorang pengemudi.
"Saya mengangkut pasir dan batu bara dari Rusia. Yang lain memindahkan kontainer berisi makanan," terang yang lain.
Dan pintu masuk ke pelabuhan memang terlihat sibuk, dengan segala macam material yang diangkut masuk dan keluar. Derek sedang mengangkat rangka baja, batu bara, dan pasir dari kapal dan menurunkannya ke truk yang menunggu.
Para pengemudi mengatakan bahwa menyeberang antar negara dengan perahu lebih murah dibandingkan menggunakan jembatan baru, yang mungkin menjelaskan mengapa jembatan ini lebih banyak digunakan.
Pengusaha lain di Heihe mengatakan bahwa tarif baru Rusia terhadap beberapa barang Tiongkok telah mengurangi suasana perdagangan.