JAKARTA - Ternyata Badan Intelijen Indonesia pernah dilatih langsung intel Israel, benarkah demikian? Dalam hal ini Indonesia membentuk unit intelijen di tubuh Polisi Militer Indonesia pada tahun 1965.
Unit yang diawasi oleh Kolonel Nicklany diberi nama Detasemen Pelaksana Intelijen Militer (Den Pintel Pom). Tujuan untuk melacak jejak anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Nicklany kemudian mengusulkan pembentukan atau unik baru.
Pada awal 1968, Kolonel Nicklany, Asisten Intelijen di Polisi Militer, mengusulkan pembentukan satu unit baru yang bertugas untuk menangani kontraintelijen asing. Unit inilah yang kemudian dikenal sebagai Satuan Khusus Pelaksana Intelijen atau Satsus Pintel yang terdiri pada 60 orang.
Seorang ahli sejarah Indonesia, Ken Conboy, mengungkap fakta bahwa Badan Intelijen Indonesia pernah dilatih langsung intel Israel bernama Anthony Tingle. Dia didatangkan secara rahasia oleh Inggris ke Indonesia pada tahun 1970.
Berdasarkan paspor, Tingle, berkewarganegaraan Inggris. Tetapi, Anthony Tingle ternyata adalah warga negara Israel. Inggris mendatangkan langsung Anthony Tingle untuk memberikan pelatihan teknik mengumpulkan informasi kepada peserta Satsus Pintel selama empat minggu.
"Jika paspornya diabaikan, Tingle sebenarnya seorang brigadir Israel berusia 50 tahun dan bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad," tulis Conboy dalam buku Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia tahun 2007.
Jenderal TNI Soemitro, Panglima Kopkamtib pada saat itu, mengkonfirmasi bahwa badan intelijen Indonesia melakukan kerja sama dengan badan intelijen Inggris dan Israel. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menyupresi PKI.
Soemitro juga menyebutkan bahwa Mossad dan MI6 memiliki kepekaan yang tinggi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan komunis.
Peserta pelatihan Satsus Pintel menyambut baik kedatangan Anthony Tingle di Cipayung, Jakarta Timur. Tingle kemudian mengajari peserta terkait penyamaran identitas dan merekrut agen tersembunyi.
Murid Tingle di Cipayung mengungkapkan bahwa gurunya merupakan seseorang yang ketat. Tidak ada satupun kalimat lelucon keluar dari mulutnya. Dia juga tidak pernah tersenyum atau tertawa.
Demikian cek fakta mengenai Badan Intelijen Indonesia pernah dilatih langsung intel Israel.
(RIN)
(Rani Hardjanti)